Rabu, 24 November 2010

artikel eko koperasi

Peranan gerakan koperasi terhadap pertumbuhan ekonomi khususnya koperasi Warga RT04 RW13 di Bumi Rancaekek, Kencana, Bandung

Partisipasi warga masyarakat di RT04 RW13 Bumi Rancaekek Kencana Bandung, terbilang sangat aktif dan hidup, di sini masyarakatnya bersama-sama secara swadaya memebangun sebuah koperasi yang terletak di wilayah mereka. Peran aktif ketua RT dan RW dalam membina masyarakatnya untuk menciptakan suatu wadah bersama guna menampung dan menumbuhkan minat berbisnis dan berinvestasi.
Beberapa panitia yang beranggotakan sejumlah warga dan di ketuai oleh ketua RT04 RW13 awalnya di bentuk guna mempersiapkan dan merencanakan apa saja yang di butuhkan agar rencana pembangunan koperasi tersebut berjalan lancar dan cepat selesai. Dengan menghimpun modal dari setiap warga di komplek perumahan RT04 RW13 ini akhirnya rencana untuk membangun koperasi tersebut pun akhirnya berhasil terwujudkan pada agustus 2009,
Keberhasilan warga dalam membangun sebuah koperasi bagi lingkungannya sendiri ini merupakan suatu hal yang patut di acungi jempol, karena warga secara antusias bersama-sama menyatukan tekad untuk meningkatkan taraf kehidupan dengan cara membangun koperasi yang ada di wilayah kompleknya.
Dengan telah berdirinya koperasi ini, tentu akan bermanfaat bagi warga RT04 RW13,karena mereka akan lebih mudah dalam pemenuhan kebutuhan pokok, hal ini karena koperasi ini adalah koperasi konsumsi yang menyediakan kebutuhan pokok yang di perlukan warga.

Laporan Keuangan Koperasi Warga RT04 RW13 Bumi Rancaekek Kencana Bandung Juli-September 2009
_________________________________________________________________
Laporan Pengurus koperasi warga RT04 RW13 bumi Rancaekek kencana Bandung mengenai Keadaan Kas Koperasi Warga RT04 RW13 Triwulan ke-3 (Juli-September 2009), Nomor Kop.04/XIII/2009, tanggal 10 September 2009.
Menunjukkan:

Penerimaan terdiri dari : simpanan pokok Rp 300.000
simpanan wajib Rp 2.430.000
simpanan titipan Rp 1.792.300
penyertaan modal pihak ke-3 Rp 1.975.000
jasa/provisi Rp 676.200
+
Jumlah Penerimaan: Rp 7.173.500

Jumlah Pengeluaran: Rp 6.310.000
-

Saldo per 30 September 2009 Rp 863.500






Dari data yang tertuang dalam laporan keuangan koperasi uasaha diatas, kita dapat melihat seberapa besar tingkat perkembangan dan pertumbuhan koperasi tersebut . kerjasama yang terbangu akibat dari pembangunan koperasi warga ini dapat menimbulkan kebersamaan yang lebih erat yang saat ini sudah mulai hilang dari masyarakat perkotaan.
Keberadaan koperasi ini juga menjadi semacam tambahan penghasilan meskipun tidak begitu besar namun bagi para warga disana itu sangat membantu perekonomian mereka. Dengan simpanan yang deserah kan pada awalnya sebagai modal usaha koperasi, kini jumlahnya semakin tinggi dan para pengurus sepakat untuk di gunakan sebagai modal untuk menambah tingkat usaha dari koperasi warga tersebut

eko koperasi bab 10

BAB 10
_________________________________________________________________
Efisiensi Perusahaan Koperasi
Koperasi tidak boleh terlepas dari ukuran efisiensi bagi usahanya, meskipun tujuan utamanya melayani anggota.Manfaar Ekonomi Langsung adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota langsung di peroleh pada saat terjadinya transaksi antara anggota dengan koperasinya.

Manfaat Ekonomi Tidak Langsung adalah manfaat ekonomi yang diterima oleh anggota bukan pada saat terjadinya transaksi, tetapi di peroleh kemudian setelah berakhirnya suatu periode tertentu atau periode pelaporan keuangan/pertanggungjawaban pengurus & pengawas, yakni penerimaan SHU anggota.


• Manfaat ekonomi pelayanan koperasi yang di terima anggota dapat di hitung dengan cara sebagai berikut:

TME = MEL + METL
MEN = (MEL + METL) – BA


• Bagi suatu badan usaha koperasi yang melaksanakan kegiatan serba usaha (multipurpose), maka besarnya manfaat ekonomi langsung dapat di hitung dengan cara sebagai berikut :


MEL = EfP + EfPK + Evs + EvP + EvPU

METL = SHU


Efisiensi Perusahaan / Badan Usaha Koperasi:

1. Tingkat efisiensi biaya pelayanan BU ke anggota (TEBP) = Realisasi Biaya pelayanan
Anggaran biaya pelayanan = Jika TEBP <>

2. Tingkat efisiensi biaya usaha ke bukan anggota (TEBU) = Realisasi biaya usaha Anggaran biaya usaha = Jika TEBU <>

Efektivitas Koperasi

Efektivitas adalah pencapaian target output yang di ukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (Oa), dengan output realisasi atau sungguhnya (Os), jika Os > Oa di sebut efektif.


Rumus perhitungan Efektivitas koperasi (EvK) :
EvK = Realisasi SHUk + Realisasi MEL

Anggaran SHUk + Anggaran MEL = Jika EvK >1, berarti efektif

Produktivitas Koperasi

Produktivitas adalah pencapaian target output (O) atas input yang digunakan (I), jika (O>1) di sebut produktif. Rumus perhitungan Produktivitas Perusahaan Koperasi
PPK = SHUk x 100 %
PPK = Laba bersih dr usaha dgn non anggota x 100%



(1) Setiap Rp.1,00 Modal koperasi menghasilkan SHU sebesar Rp…..

(2) Setiap Rp.1,00 modal koperasi menghasilkan laba bersih dari usaha dengan non anggota sebesar Rp….


Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan koperasi selain merupakan bagian dari sistem pelaporan keuangan koperasi, juga merupakan bagian dari laporan pertanggungjawaban pengurus tentang tata kehidupan koperasi. Dilihat dari fungsi manajemen, laporan keuangan sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu alat evaluasi kemajuan koperasi. Laporan keuangan koperasi pada dasarnya tidak berbeda dengan laporan keuangan yang di buat oleh badan usaha lain. Secara umum laporan keuangan keuangan meliputi :


(1) Neraca,

(2) perhitungan hasil usaha (income statement),

(3) Laporan arus kas (cash flow),

(4) catatan atas laporan keuangan

(5) Laporan perubahan kekayaan bersih sbg laporan keuangan tambahan.


Adapun perbedaan yang pertama adalah bahwa perhitungan hasil usaha pada koperasi harus dapat menunjukkan usaha yang berasal dari anggota dan bukan anggota. Alokasi pendapatan dan beban kepada anggota dan bukan anggota pada perhitungan hasil usaha berdasarkan perbandingan manfaat yang di terima oleh anggota dan bukan anggota.
Perbedaan yang kedua ialah bahwa laporan koperasi bukan merupakan laporan keuangan konsolidasi dari koperasi-koperasi. Dalam hal terjadi penggabungan dua atau lebih koperasi menjadi satu badan hukum koperasi, maka dalam penggabungan tersebut perlu memperhatikan nilai aktiva bersih yang riil dan bilamana perlu melakukan penilaian kembali. Dalam hal operasi mempunyai perusahaan dan unit-unit usaha yang berada di bawah satu pengelolaan, maka di susun laporan keuangan konsolidasi atau laporan keuangan gabungan.

eko koperasi bab 9

BAB 9
_________________________________________________________________
EFEK-EFEK EKONOMIS KOPERASI
Salah satu hubungan penting yang harus dilakukankoperasi adalah dengan para anggotanya, yang kedudukannya sebagi pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.
Motivasi ekonomi anggota sebagi pemilik akan mempersoalkan dana (simpanan-simpanan) yang telah di serahkannya, apakah menguntungkan atau tidak. Sedangkan anggota sebagai pengguna akan mempersoalkan kontinuitas pengadaan kebutuhan barang-jasa, menguntungkan tidaknya pelayanan koperasi dibandingkan penjual /pembeli di luar koperasi.

EFEK HARGA DAN EFEK BIAYA
Besarnya nilai manfaat pelayanan koperasi secara utilitarian maupun normatif. Motivasi utilitarian sejalan dengan kemanfaatan ekonomis. Kemanfaatan ekonomis yang di maksud adalah insentif berupa pelayanan barang-jasa oleh perusahaan koperasi yang efisien, atau adanya pengurangan biaya dan atau di perolehnya harga menguntungkan serta penerimaan bagian dari keuntungan (SHU) baik secara tunai maupun dalam bentuk barang.
Analisis Hubungan Efek Ekonomis dan Keberhasilan koperasi
Dala koperasi, laba bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh manajemen, melainkan juga aspek pelayanan (benefit oriented). Di tinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan koperasinya.
Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang di terima oleh anggota. Keberhasilan koperasi di tentukan oleh salah satu faktornya adalah partisipasi anggota dan partispasi anggota sangat berhubungan erat dengan efek ekonomis koperasi yaitu manfaat yang di dapat oleh anggota tsb.
Penyajian dan Analisis Neraca Pelayanan
Perubahan kebutuhan dari para anggota dan perubahan lingkungan koperasi, terutama tantangantantangan kompetitif, pelayanan koperasi terhadap anggota harus secara kontinu di sesuaikan. Ada dua faktor utama yang mengharuskan koperasi meningkatkan pelayanan kepada anggotanya.
1. Adanya tekanan persaingan dari organisasi lain (terutama organisasi non koperasi).
2. Perubahan kebutuhan manusia sebagai akibat perubahan waktu dan peradaban. Perubahan kebutuhan ini akan menentukan pola kebutuhan anggota dalam mengkonsumsi produk-produk yang di tawarkan oleh koperasi.
Bila koperasi mampu memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anggota yang lebih besar dari pada pesaingnya, maka tingkat partisipasi anggota terhadap koperasinya akan meningkat. Untuk meningkatkan pelayanan, koperasi memerlukan informasi-informasi yang dating terutama dari anggota koperasi.

eko koperasi bab 8

BAB 8
________________________________________________________________

ARTI MODAL KOPERASI
Modal adalah sejumlah dana yang akan digunakan untuk melaksanakan usaha.
Macam-macam bentuk modal :
- modal jangka panjang diperlukan untuk penyediaan fasilitas fisik bagi koperasi, seperti untuk pembelian tanah, gedung, mesin-mesin dan kendaraan-kendaraan yang diperlukan oleh koperasi.
- Modal jangka pendek diperlukan oleh koperasi untuk membiayai kegiatan operasional koperasi, seperti gaji, pembelian bahan baku, pembayaran pajak dan asuransi, biaya penelitian dan sebagainya.
- Dana pendirian/pengorganisasian(organizational funds) digunakan untuk membiayai pengeluaran koperasi selama dalam proses pendirian atau pengorganisasian, sebelum organisasi bisa beroperasi seperti untuk izin pendirian izin usaha,izin usaha,pembuatan anggran dasar dan rencana kerja dan sebagainya.
Sumber-sumber modal koperasi menurut UU No.12/1967
Dalam UU No. 12/1967 tentang pokok-pokok perkoperasian pasal 32 ayat (1) ditentukan bahwa modal koperasi itu terdiri dari dan dipupuk dari simpanan-simpanan, pinjaman-pinjaman, penyisihan-penyisihan dari hasil usahanya dalam ayat (2) dikatakan bahwa simpanan anggota didalam koperasi terdiri dari: simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela.
• Simpanan Pokok adalah sejumlah uang yang diwajibkan kepada anggota untuk
diserahkan kepada Koperasi pada waktu seseorang masuk menjadi anggota Koperasi
tersebut dan jumlahnya sama untuk semua anggota.
• Simpanan Wajib adalah simpanan tertentu yang diwajibkan kepada anggota yang
membayarnya kepada Koperasi pada waktu-waktu tertentu.
• Simpanan Sukarela adalah simpanan anggota atas dasar sukarela atau berdasarkan
perjanjian-perjanjian atau peraturan –peraturan khusus.
Sumber-sumber modal koperasi menurut UU No.25/1992
• Modal sendiri (equity capital) , bersumber dari simpanan pokok anggota, simpanan
wajib, dana cadangan, dan donasi/hibah.
• Modal pinjaman ( debt capital), bersumber dari anggota, koperasi lainnya, bank atau
lembaga keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya, serta
sumber lain yang sah.

Distribusi Cadangan koperasi

Distribusi Cadangan Koperasi antara lain dipergunakan untuk:
• Memenuhi kewajiban tertentu
• Meningkatkan jumlah operating capital koperasi
• Sebagai jaminan untuk kemungkinan – kemungkinan rugi di kemudian hari
• Perluasan usaha

ekonomi koperasi bab 7

BAB 7
_________________________________________________________________
JENIS KOPERASI
Menurut PP No.60 Tahun 1959 tentang pergerakan koperasi ( pasal 2 )mengatakan sebagai berikut :
1. Pada dasarnya yang dimaksud dengan penjenisan koperasi ialah pembedaan koperasi yang didasarkan pada golongan dan fungsi ekonomi.
2. Dalam peraturan ini dasar penjenisan koperasi ditekankan pada lapangan usaha atau tempat tinggal para anggota sesuatu koperasi.
Berdasarkan ketentuan seperti tersebut dalam pasal 2 PP 60/1959, maka terdapatlah 7 jenis koperasi (pasal 3)
yaitu:
a. Koperasi desa
b. Koperasi pertanian
c. Koperasi peternakan
d. Koperasi perikanan
e. Koperasi kerajinan/industry
f. Koperasi simpan pinjam
g. Koperasi konsumsi.
Pengelompokan menurut klasik. Yaitu:
- Koperasi pemakaian
- Koperasi penghasil atau koperasi produksi
- Koperasi simpan pinjam.

Ketentuan Penjenisan Koperasi Sesuai Undang – Undang No. 12 /67.
1. Penjenisan Koperasi didasarkan pada kebutuhan dari dan untuk efisiensi suatu
golongan dalam masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas /kepentingan
ekonominya guna mencapai tujuan bersama anggota-anggotanya.
2. Untuk maksud efisiensi dan ketertiban, guna kepetingan dan perkembangan Koperasi Indonesia, di tiap daerah kerja hanya terdapat satu Koperasi yang sejenis dan setingkat.
BENTUK KOPERASI (PP No. 60 / 1959)
a. Koperasi Primer
b. Koperasi Pusat
c. Koperasi Gabungan
d. Koperasi Induk
BENTUK KOPERASI YANG DISESUAIKAN DENGAN WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN(Sesuai PP 60 Tahun 1959)

• Di tiap desa ditumbuhkan Koperasi Desa
• Di tiap Daerah Tingkat II ditumbuhkan Pusat Koperasi
• Di tiap Daerah Tingkat I ditumbuhkan Gabungan Koperasi
• Di Ibu Kota ditumbuhkan Induk Koperasi

KOPERASI PRIMER DAN KOPERASI SEKUNDER
• Koperasi Primer adala Koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari orang – orang.
• Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang anggotanya adalah organisasi koperasi

eko koperasi bab 6

BAB 6
_________________________________________________________________
Pengertian Manajemen dan Perangkat Organisasi
Manajemen adalah suatu proses untuk mengatur suatu hal agar bejalan sesuai rencana.
Menurut Prof. Ewell Paul Roy, Ph.D mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan 4 unsur (perangkat) yaitu:
a). Anggota
b). Pengurus
c). Manajer
d). Karyawan merupakan penghubung antara manajemen dan anggota pelanggan

UU No. 25/1992 yang termasuk Perangkat Organisasi Koperasi adalah:
a). Rapat anggota
b). Pengurus
c). Pengawas
Rapat Anggota
Rapat anggota adalah lembaga tertinggi yang ada di dalam koperasi. Seorang anggota berhak menghadiri rapat anggota dan memberikan suara dalam rapat anggota serta mengemukakan pendapat dan saran kepada pengurus baaik di luar maupun di dalam rapat anggota.
Pengurus Koperasi
Menurut Leon Garayon dan Paul O. Mohn bahwa pengurus itu mempunyai fungsi idiil(ideal function):
-Pusat pengambil keputusan tertinggi(supreme decision center function)
- Pemberi nasihat (advisory function)
- Penjaga berkesinambungannya organisasi(treasure function)
- Berfungsi sebagai pengawas atau sebagai orang yang dapat dipercaya(trutee function)
- Simbol(symbolic function)
Pengawas
pengawas adalah seseorang yang memiliki tugas dan wewenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap tata kehidupan koperasi, termasuk organisasi, usaha-usaha dan pelaksanaan kebijaksanaan pengurus, serta membuat laporan tertulis tentang pemeriksaan.
Manajer
Peranan manajer adalah membuat rencana ke depan sesuai dengan ruang lingkup dan wewenangnya; mengelola sumberdaya secara efisien, memberikan perintah, bertindak sebagai pemimpin dan mampu melaksanakan kerjasama dengan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Pendekatan Sistem pada Koperasi
Pendekatan sisitem dalam koperasi adlah suatu usaha yang dilakukan pengurus koperasi untuk memajukan koperasi sesuai dengan peraturn dan kedisiplinan. Cooperative Combine Adalah sistem sosio teknis pada substansinya, sistem terbuka pada lingkungannya, sistem dasar target pada tugasnya dan sistem ekonomi pada penggunaan sumber-sumber. Sistem Komunikasi antar anggota adalah hubungan antara orang-orang yang berperan aktif dalam unit usaha anggota dengan koperasi yang berjalan.
• Konfigurasi ekonomi dari individu membentuk dasar untuk pengembangaaan lebih lanjut.
• Sifat-sifat dari anggota sifat dari orang atau anggota organisasi serta sudut pandang anggota.
• Intensitas kerjasama semakin banyak anggota semakin tinggi intensitas kerjasama atau tugas manajemen.
• Distribusi kemampuan dalam menentukan target dan pengambilan keputusan.
• Formalisasi kerjasama, fleksibilitas kerjasama dalam jangka panjang dan dapat menerima dan menyesuaikan perubahan.
• Stabilitas kerjasama. Tingkat stabilitas dalam CC ditentukan oleh sifat anggota dalam soal motivasi, kebutuhan abergabung dan lain-lain.